Mengapa Begitu Sulit untuk Bersabar?


Dalam kebisuan malam, tatkala bintang-bintang merunduk tunduk, kita bisa menemukan keindahan dalam kedalaman hati. 

Seperti matahari yang mengintip dari balik cakrawala, cinta Allah yang tak terhingga selalu ada, meskipun terkadang tersembunyi dalam ujian dan kesulitan.

Kita adalah pelaut di lautan dunia, dan hidup adalah samudera yang luas. Saat badai datang mengguncang perahu kita, kita merasa seperti hilang dalam gelapnya malam. 

Tapi percayalah, seperti matahari yang bersinar setelah malam yang gelap, cinta Allah selalu hadir untuk membimbing kita ke arah yang benar.

Seiring fajar mulai merekah, janganlah kita lupa akan ayat suci Al-Quran yang mengingatkan kita tentang keindahan kesabaran, "Wahai orang-orang yang beriman, jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang bersabar." (QS Al-Baqarah: 153). 

Dalam perjalanan hidup ini, kita seringkali dihadapkan pada berbagai rintangan dan kesulitan. 

Seperti matahari yang tidak muncul dengan mudah setelah malam yang gelap, kemudahan dalam hidup pun tidak selalu datang begitu saja. 

Kita harus melewati masa-masa sulit, melawan ketakutan dan kekhawatiran, sebelum kita bisa meraih kebahagiaan yang kita impikan. Dalam momen-momen sulit inilah, kesabaran menjadi sahabat setia kita.

Seperti matahari yang menantikan saat yang tepat untuk terbit, kita juga harus menanti dengan sabar, percaya bahwa Allah selalu memiliki rencana terbaik untuk kita.

Saat terjebak dalam pusaran masalah, renungkanlah ayat yang mulia ini: "Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan." (QS Al-Insyirah: 6). 

Seperti matahari yang menembus awan kelabu dengan sinarnya, kemudahan selalu datang setelah kita bersabar dan menghadapi ujian dengan kepasrahan kepada Allah.

Tidak ada yang tahu apa yang ada di balik tikungan jalan kehidupan. Seperti matahari yang terbit di ufuk timur, hanya Allah yang mengetahui masa depan kita. 

Tugas kita adalah berusaha, bersabar, percaya, dan berserah diri kepada-Nya.

Seringkali dalam kesulitan, kita merasa terlalu lemah untuk melanjutkan. Namun, ingatlah bahwa kekuatan sejati datang dari Allah. 

Seperti matahari yang memberikan kehangatan kepada seluruh alam semesta, cinta dan kasih sayang Allah selalu ada untuk menguatkan kita di saat-saat sulit.

Saat kita merasa terjebak dalam labirin masalah, ketika kita merasa terlalu lelah untuk melangkah lagi, ingatlah bahwa matahari tidak akan pernah terbit jika kita tidak bersabar menantikannya.

Mengapa begitu sulit untuk bersabar? 

Mungkin karena kita ingin segalanya segera terjadi sesuai keinginan kita. Namun, seperti yang diajarkan oleh matahari yang malu-malu muncul di langit, keindahan terbesar seringkali datang bagi mereka yang sabar. 

Kehidupan tidak selalu sejalan dengan jadwal kita, dan terkadang, kita harus menghadapinya dengan ketenangan dan kepercayaan.

Bersabarlah, jangan putus asa, jangan pula bersedih. Kehidupan ini adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan kejutan. Kadang-kadang, kita harus melewati malam yang gelap sebelum kita bisa merasakan pagi yang cerah.

Dalam perjalanan hidup ini, kita dapat merasakan pertolongan Allah di setiap momen, jika kita membuka hati dan merenung. 

Seperti matahari yang menerangi seluruh bumi, cinta Allah menyinari jalan kita, memberi kita petunjuk dan kebijaksanaan.

Dalam kebisuan malam, kita merenungkan betapa kecilnya kita di tengah alam semesta yang begitu besar. 

Seperti matahari yang mengingatkan kita akan keterbatasan kita, kita harus selalu merendahkan diri di hadapan Allah, mengakui kebesaran-Nya, dan berserah diri kepada-Nya.

Sebagaimana matahari adalah sumber kehidupan bagi bumi, begitu pula Allah adalah sumber kehidupan bagi jiwa kita. Dalam keindahan alam semesta yang diciptakan-Nya, kita menemukan keajaiban cinta dan kasih sayang-Nya.

Akhirnya, bersabarlah dalam setiap langkah, jangan putus asa, dan nikmati keindahan kebersamaan dengan Allah dalam setiap hembusan nafas. 

Seperti matahari yang setia dalam memberikan cahaya dan kehangatan, Allah selalu hadir dalam hidup kita, membimbing kita menuju kesejahteraan dan kebahagiaan yang abadi.


----------

Sumampir, sang waktu memulai kisah baru di pagi yang tenang.

Kamis, 20 Rabiul Awal 1445 H/5 Oktober 2023 M

by: Panewu Tunggul Alam


----------


Posting Komentar

0 Komentar