Beriman kepada rasul-rasul merupakan salah satu
pilar iman yang tidak dapat dipisahkan dari iman seseorang.
Apa maksud beriman kepada para rasul?
Maksud beriman kepada rasul adalah meyakini
dengan tegas bahwa Allah subhanahu wataala memiliki utusan-utusan yang
dipilih-Nya untuk menyampaikan risalah-Nya.
Siapa yang mengikuti mereka akan mendapat
petunjuk, sedangkan siapa yang menolak akan tersesat.
Para rasul telah menyampaikan semua yang telah
diturunkan Allah kepada mereka dengan jelas, menunaikan amanah, membimbing
umat, dan berjuang di jalan Allah dengan sebenar-benarnya.
Para rasul mempertahankan kebenaran dan tidak
mengubah, mengganti, atau menyembunyikan isi dari wahyu yang diterima.
Kita harus beriman kepada semua rasul, baik
yang disebutkan namanya maupun yang tidak.
Dan setiap rasul yang datang pasti membawa
berita tentang kedatangan rasul setelahnya dan rasul yang datang sesudahnya membenarkan
rasul-rasul sebelumnya.
Apakah status kenabian bisa digapai dengan usaha?
Kenabian berfungsi sebagai perantara antara
Allah dan makhluk-Nya dalam menyampaikan syari'at-Nya.
Status kenabian adalah hak prerogatif Allah,
dimana Dia menentukan siapa yang Dia kehendaki untuk menjadi nabi, dan hal ini
tidak dapat dipengaruhi atau dipilih oleh manusia.
Oleh karena itu, status kenabian adalah
pemberian dari Allah semata, bukan sesuatu yang bisa diusahakan atau diperoleh
melalui upaya manusia.
Rasul-rasul yang diutus memiliki tugas penting
untuk menyampaikan wahyu dan petunjuk dari Allah kepada umat manusia, dan
setiap rasul mendapatkan kebenaran dan dukungan dari rasul-rasul sebelumnya.
Lalu apa tugas para rasul?
1. Mengajak umat untuk beribadah hanya kepada
Allah dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.
2. Menyampaikan ajaran agama yang diturunkan
Allah.
3. Membimbing manusia menuju kebaikan dan
memberi peringatan atas kejahatan, serta memberikan kabar gembira tentang
pahala dan peringatan akan siksa.
4. Memberikan contoh yang baik dalam perkataan
dan perbuatan untuk memperbaiki kondisi umat manusia.
5. Menegakkan dan mengamalkan syari'at Allah di
tengah-tengah umat manusia.
6. Memberikan kesaksian atas umat mereka pada
hari kiamat bahwa mereka telah dengan jelas menyampaikan seluruh misi yang
dipercayakan kepada mereka.
Apa agama para nabi?
Semua nabi dan rasul agamanya sama, yaitu
Islam.
Mereka mengajak umat manusia untuk menyembah
hanya kepada Allah subhanahu wataala dan menghapuskan segala bentuk penyembahan
selain-Nya.
Meskipun syariat dan hukum-hukum mereka
berbeda. Namun, mereka sepakat pada prinsip tauhid.
Apakah ada perbedaan antara nabi dan rasul?
Iya, nabi itu lebih umum, sedangkan rasul itu
lebih khusus. Dengan kata lain, setiap nabi belum tentu rasul. Dan setiap rasul
pasti nabi.
Adapun dari segi makna, para ulama silang
pendapat:
Pendapat pertama,
Rasul adalah utusan Allah yang mendapatkan
wahyu langsung dari-Nya dan diperintahkan untuk menyampaikan wahyu tersebut
kepada umatnya.
Mereka memiliki misi khusus untuk menyampaikan
risalah dan petunjuk Allah kepada manusia serta menegakkan syariat-Nya.
Sedangkan nabi adalah mereka yang mendapatkan
wahyu dari Allah, tetapi tugas mereka tidak selalu sama dengan rasul.
Beberapa nabi menerima wahyu untuk mendapatkan
petunjuk dan bimbingan pribadi, tetapi tidak diperintahkan untuk
menyampaikannya kepada umatnya.
Mereka tidak memiliki misi khusus untuk
menyampaikan risalah, melainkan mendapatkan wahyu sebagai bimbingan dalam hidup
mereka.
Pendapat kedua,
Bahwa rasul diutus oleh Allah melalui
perantaraan Malaikat Jibril 'alaihis salam dengan berbicara langsung kepada
rasul dalam kondisi sadar dan terjaga.
Sedangkan nabi, jika menerima kenabian,
biasanya melalui wahyu yang datang kepada mereka dalam bentuk mimpi.
Pendapat ketiga,
Pendapat ini menyatakan bahwa rasul diutus oleh
Allah untuk membawa syariat yang baru, yaitu peraturan dan hukum yang
sebelumnya belum ada dalam umat sebelumnya.
Rasul memiliki tugas khusus untuk menyampaikan
wahyu dan membawa syariat baru yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan umat
pada zamannya.
Sementara itu, nabi diutus oleh Allah untuk
menyampaikan dan mengajarkan kembali syariat yang sudah ada sebelumnya.
Mereka tidak membawa syariat baru, tetapi
bertugas untuk menghidupkan kembali ajaran-ajaran dan hukum-hukum yang telah
diturunkan kepada rasul-rasul sebelum mereka.
Dengan demikian, rasul memiliki peran yang
lebih khusus dan unik dalam membawa wahyu dan syariat baru, sementara nabi
bertugas untuk menyampaikan dan mengajarkan kembali ajaran-ajaran yang telah
ada sebelumnya.
Pendapat keempat,
Rasul diutus oleh Allah kepada umat yang
menyelisihi atau menentangnya dengan tujuan untuk menyampaikan risalah dan
membawa perubahan dalam masyarakat yang telah menyimpang dari kebenaran.
Sementara itu, nabi diutus oleh Allah kepada
umat yang menyambut dakwahnya dan cenderung lebih taat dalam menerima
ajaran-ajaran yang dibawa olehnya.
Pendapat kelima,
Rasul adalah yang menerima wahyu dan
kitab-kitab dari Allah, serta membawa syariat dan hukum yang berdiri sendiri,
serta mukjizat sebagai bukti kerasulannya.
Nabi tidak menerima kitab wahyu, namun dia
diminta untuk berdakwah kepada manusia agar mengikuti syariat dan hukum yang
telah ditetapkan oleh rasul sebelumnya.
----------
Referensi: Arkanul Iman Jamiah
Islamiyah Al-Madinah Al-Munawarah
Sumampir, Jum'at 23 Safar
1445H/8 September 2023
by: Panewu Tunggul Alam
----------
0 Komentar