Salayang Pandang tentang Iman kepada Hari Akhir

 


Apa maksudnya beriman kepada hari akhir?

Maksudnya adalah keyakinan akan berakhirnya kehidupan dunia, diikuti oleh kehidupan di alam lain, yaitu alam kubur. Setelah itu, akan terjadi hari kiamat dan kebangkitan dari kubur.

Manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar untuk diadili, dan nasibnya akan ditentukan apakah akan masuk surga atau neraka.

Keyakinan ini merupakan salah satu pilar iman yang tidak boleh diabaikan oleh seorang mukmin.

Salah satu bagian esensial dari iman terhadap hari akhir adalah meyakini tanda-tanda datangnya hari akhir yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagai tanda mendekatnya hari kiamat.


Ada berapa macam tanda hari kiamat?

Para Ulama telah mengelompokkan tanda-tanda datangnya hari kiamat menjadi dua kategori.

Pertama, tanda-tanda kecil yang mengindikasikan hari kiamat semakin dekat.

Tanda-tanda kecil, merupakan petunjuk tentang dekatnya hari kiamat, dan tanda-tanda tersebut sudah banyak yang terjadi.

Beberapa di antaranya adalah hilangnya kepercayaan terhadap amanah dan bertambahnya orang-orang yang tidak dapat dipercaya dalam menjalankannya, penghiasan masjid untuk tujuan riya', orang-orang berkompetisi dalam membangun gedung-gedung megah, pendeknya waktu, berkurangnya amal, munculnya berbagai fitnah dan cobaan, meningkatnya pembunuhan, dan merebaknya perbuatan zina dan maksiat, penyerahan urusan-urusan penting kepada orang-orang yang tidak memiliki keahlian dan kualifikasi yang memadai, meningkatnya tingkat kebodohan dan ketidaktahuan di tengah-tengah masyarakat, dll.

Kedua, tanda-tanda besar

Tanda-tanda besar adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi menjelang saat-saat terjadinya kiamat, dan menandakan bahwa hari kiamat sudah semakin dekat.

Saat ini, belum satupun dari sepuluh tanda besar tersebut telah terjadi.

Kesepuluh tanda besar yang akan terjadi menjelang hari kiamat adalah sebagai berikut:

1. Munculnya Mahdi, pemimpin yang adil, yang akan membawa keadilan dan kebenaran di dunia.

2. Keluarnya Dajjal, sosok yang menyebarkan kebohongan dan kekacauan di dunia.

3. Turunnya Nabi Isa alaihi salam dari langit sebagai hakim yang adil, menghancurkan salib, membunuh Dajjal, dan menghukumi dengan syariat Islam.

4. Munculnya Ya'juj dan Ma'juj, bangsa yang sangat jahat dan merusak.

5. Terjadi tiga longsor, satu di timur, satu di barat, dan satu di jazirah Arab.

6. Munculnya asap besar dari langit yang menyelimuti manusia dan menutupi pandangan mereka.

7. Diangkatnya Al-Qur'an dari bumi ke langit, menandakan akhir dari wahyu Allah kepada manusia.

8. Terbitnya matahari dari barat, sebagai tanda akhir zaman yang sangat besar.

9. Munculnya Dabbah, yaitu binatang aneh dan misterius yang menyampaikan pesan dan tanda.

10. Berkobarnya api besar dari Adn (sebuah tempat di Jazirah Arab) yang menggiring manusia ke bumi Syam sebagai tanda besar terakhir sebelum hari kiamat.

 

Semua tanda besar ini akan menjadi tanda-tanda bahwa hari kiamat sudah semakin dekat dan merupakan bagian dari keyakinan umat Islam tentang akhir zaman.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, tanda-tanda datangnya hari kiamat besar ini akan muncul secara berurutan seperti mutiara di untaian kalung.

Setiap tanda akan diikuti oleh tanda-tanda lainnya hingga akhirnya semua tanda telah muncul dan kiamat pun terjadi.

Ini menjadi pengingat bagi kita sebagai umat Muslim untuk selalu meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan amal kebaikan dalam menjalani kehidupan ini.

Kita perlu selalu siap menghadapi akhir zaman dan kiamat dengan melakukan kebaikan, meninggalkan perbuatan dosa, dan taat kepada perintah Allah.

Semoga kita senantiasa diberikan hidayah dan kekuatan untuk menghadapi akhir zaman dengan penuh keyakinan dan keimanan.


Apa yang dimaksud hari kiamat?

Hari kiamat adalah hari di mana manusia akan keluar dari kubur untuk dihisab dan dipertanggungjawabkan atas amal perbuatannya di dunia.

Pada hari itu, orang-orang yang berbuat baik akan mendapatkan kenikmatan dan pahala yang layak, sementara mereka yang berbuat jahat akan mendapatkan azab dan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

 

Bagaimana cara kita beriman terhadap hari kiamat?

Terdapat dua cara dalam beriman kepada hari akhirat, yaitu secara global dan terperinci.

Secara global, beriman kepada hari akhirat berarti meyakini adanya satu hari di mana Allah akan mengumpulkan seluruh manusia, dari Nabi Adam hingga manusia paling terakhir.

Pada hari itu, setiap individu akan menerima balasan atas amal perbuatannya selama hidup di dunia ini.

Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh akan dihadiahi surga sebagai tempat kebahagiaan abadi, sedangkan orang-orang yang durhaka dan berbuat maksiat akan ditimpakan neraka sebagai tempat siksaan dan azab.

 

Secara terperinci, beriman kepada hari akhirat mencakup keyakinan pada semua aspek yang terkait dengan kehidupan setelah kematian, seperti;

1. Fitnah kubur

adalah ketika mayit ditanya setelah dikuburkan mengenai tuhannya, agamanya, dan nabinya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Allah akan menguatkan keyakinan orang-orang beriman dengan memberikan jawaban yang mantap, seperti yang terdapat dalam hadits di mana mayit mampu menjawab dengan tegas: "Tuhanku adalah Allah, agamaku adalah Islam, dan nabiku adalah Muhammad shallallahu alaihi wasallam." (Muttafaq alaih).

Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk beriman bahwa pertanyaan dari dua malaikat tersebut benar-benar terjadi.

Kita perlu memahami bentuk pertanyaannya, bagaimana orang mukmin akan menjawab dengan penuh keyakinan, dan bagaimana orang munafik akan memberikan jawaban yang ragu-ragu, sesuai dengan apa yang telah disampaikan dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

2. Siksa dan kenikmatan kubur

adalah keadaan seseorang setelah meninggal dunia, di mana rohnya mengalami adzab atau kenikmatan dalam kubur.

Kita wajib beriman kepada adanya siksa kubur dan kenikmatannya. Kubur dapat menjadi tempat adzab seperti lubang neraka atau tempat kenikmatan seperti salah satu taman surga.

Kubur merupakan fase awal dalam perjalanan menuju akhirat, dan keadaan di kubur dapat mempengaruhi keadaan selanjutnya.

Bagi yang selamat dalam ujian kubur, perjalanan selanjutnya akan lebih mudah, sementara bagi yang tidak selamat, perjalanan selanjutnya akan lebih sulit.

Adzab kubur dan kenikmatannya dirasakan oleh roh dan jasad seseorang, dan kadang-kadang hanya roh yang merasakannya.

Adzab kubur diterima oleh orang-orang yang berlaku dzalim, sementara kenikmatan kubur diberikan kepada orang-orang mukmin yang benar.

Baik mayit itu dikubur, dibakar, tenggelam, atau dimakan binatang buas atau burung, pasti ia akan merasakan adzab atau kenikmatan yang telah ditentukan oleh Allah.

3. Tiupan sangkakala

Merupakan momen penting dalam peristiwa hari kiamat. Sangkakala adalah sebuah terompet berbentuk tanduk yang akan ditiup oleh Malaikat Israfil alaihis salam atas perintah Allah.

Saat tiupan pertama, seluruh makhluk di dunia ini akan mati kecuali yang dikehendaki Allah untuk tetap hidup.

Kemudian, pada tiupan kedua sangkakala, seluruh makhluk yang pernah hidup sejak awal penciptaan dunia hingga saat kiamat akan dibangkitkan dari kubur mereka untuk dihisab dan menerima balasan atas amal perbuatan mereka di dunia.

Semua manusia akan dihadapkan pada keadilan Allah, dan setiap amal perbuatan akan diperhitungkan dengan adil.

Tiupan sangkakala adalah saat yang menandai berakhirnya dunia dan dimulainya kehidupan di alam akhirat.

Oleh karena itu, iman kepada sangkakala adalah bagian penting dari keyakinan seorang Muslim tentang hari kiamat dan akhirat.

4. Kebangkitan

adalah peristiwa di mana Allah menghidupkan kembali semua yang telah mati pada hari kiamat setelah ditiupnya sangkakala yang kedua kalinya. Pada saat itu, manusia-bun berdiri dan menuju Allah sebagai Tuhan semesta alam.

Saat sangkakala ditiup, roh akan kembali menyatu dengan jasad, dan seluruh manusia bangkit dari kubur mereka.

Ketika manusia bangkit dari kubur, mereka berada dalam keadaan telanjang, tidak beralas kaki, tidak dikhitan, dan tidak membawa apa pun.

Mereka berkumpul dalam satu tempat, dan masa menunggu ini adalah masa yang cukup lama dengan keadaan matahari sangat dekat dan kadar panas yang sangat tinggi.

Keringat manusia akan menggenang karena keadaan yang sangat dahsyat ini, dan tingkat keringat yang dialami manusia akan berbeda-beda tergantung pada amal perbuatan mereka di dunia.

Pada saat kebangkitan, semua manusia akan dihisab atas segala amal perbuatan yang mereka lakukan di dunia.

Amal perbuatan baik akan mendatangkan kebahagiaan dan kenikmatan, sedangkan amal perbuatan buruk akan mendatangkan penderitaan dan siksaan.

Oleh karena itu, kebangkitan adalah saat yang sangat menentukan bagi setiap individu, dan iman kepada kebangkitan adalah bagian penting dari keyakinan seorang Muslim tentang hari kiamat dan akhirat.

5. Pengumpulan, perhitungan, dan pembalasan

adalah bagian dari keyakinan kita sebagai Muslim terhadap hari kiamat dan akhirat.

 

Pengumpulan (Hasyr): Proses menggiring dan mengumpulkan seluruh manusia ke padang mahsyar untuk dihisab dan diberikan balasan atas amal perbuatan mereka.

Ba'ts (Dibangkitkan): Proses mengembalikan ruh ke jasadnya setelah manusia bangkit dari kubur.

Hisab (Perhitungan): Proses dimana Allah memperlihatkan seluruh amal perbuatan yang pernah dilakukan oleh setiap hamba di dunia.

Jaza' (Pembalasan): Balasan yang diberikan oleh Allah berdasarkan amal perbuatan yang dilakukan selama di dunia.

Umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah orang-orang yang pertama kali dihisab pada hari kiamat, dan sebagian dari mereka adalah tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa dihisab dan adzab karena kesempurnaan tauhid mereka.

Amalan yang dihisab pertama kali adalah Salat, yaitu ibadah yang berhubungan dengan hak Allah.

Amalan yang dihisab berikutnya adalah permasalahan darah (pembunuhan), yaitu amalan yang berhubungan dengan hak manusia.

Semua amal perbuatan manusia akan dihisab dengan adil dan tuntas, dan balasan akan diberikan sesuai dengan amal perbuatan tersebut.

Orang-orang mukmin yang bertakwa akan diberi keberkahan dan pengampunan, sementara orang-orang yang mendustakan agama dan berpaling dari jalan yang benar akan menghadapi perhitungan yang sulit dan mendalam atas seluruh amal perbuatan mereka.

6. Telaga (Haudh)

Kita meyakini adanya Telaga (Haudh) yang dimiliki oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam di surga.

Telaga tersebut merupakan tempat minum yang mulia dan besar, dengan air yang mengalir dari sungai Al-Kautsar yang berasal dari dalam surga.

Telaga ini diperuntukkan hanya bagi orang-orang beriman dari umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Beberapa ciri-ciri Telaga ini antara lain:

a. Keindahan Air: Airnya lebih putih dari susu, lebih dingin dari es, dan lebih manis dari madu.

b. Wangi yang Menakjubkan: Airnya lebih wangi dari kesturi, memberikan kesegaran dan kenikmatan bagi yang meminumnya.

c. Ukuran dan Kelebaran: Telaga ini sangat luas, lebar, dan panjangnya sama, dengan ukuran dari ujung ke ujung setara dengan jarak perjalanan selama sebulan.

d. Sumber Air: Terdapat dua saluran air yang memanjang dari surga menuju telaga ini, menyediakan pasokan air yang berlimpah.

e. Kemuliaan Gelas-gelas: Jumlah gelas-gelas di telaga ini lebih banyak daripada jumlah bintang-bintang di langit, menunjukkan keindahan dan kemuliaannya.

f. Kenikmatan yang Abadi: Barangsiapa yang meminum air dari telaga ini, tidak akan pernah merasakan haus selamanya, karena kenikmatannya tiada tara.

Telaga adalah salah satu anugerah dari Allah untuk Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai balasan atas kebaikan dan dedikasinya dalam menyampaikan risalah Allah kepada umatnya.

Telaga ini menjadi salah satu keistimewaan dan kebahagiaan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih, dan merupakan bagian dari nikmat dan kenikmatan yang tak terhingga di surga.

7. Syafa'at

adalah perlindungan atau pertolongan yang diberikan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam kepada umatnya di hadapan Allah pada hari kiamat.

Ketika manusia berada dalam kesulitan dan ketakutan karena panjangnya masa penantian di tempat penantian untuk dihisab, mereka mencari syafa'at dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam untuk membantu mereka keluar dari kesulitan tersebut.

Syafa'at 'udzma (syafa'at agung) ini hanya dimiliki oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, karena Allah telah mengampuni seluruh dosa-dosanya di masa lalu maupun yang akan datang.

Di bawah Arsy Allah, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam akan berdiri dengan kedudukan yang agung dan derajat yang tinggi.

Beliau meminta izin kepada Allah untuk memberikan syafa'at kepada hamba-hamba-Nya agar mereka terlepas dari kesulitan dan kegelisahan.

 

Adapun jenis-jenis syafa'at yang akan diberikan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah sebagai berikut:

a. Syafa'at untuk orang-orang ahli surga agar diizinkan masuk ke dalamnya.

b. Syafa'at agar suatu kaum yang diputuskan untuk masuk neraka, tidak jadi memasukinya.

c. Syafa'at untuk meningkatkan derajat para penghuni surga di dalam surga.

d. Syafa'at untuk kelompok orang yang akan masuk surga tanpa dihisab dan tanpa diadzab, sebagaimana hadits tentang tujuh puluh ribu orang yang masuk surga dengan doa Nabi untuk mereka.

e. Syafa'at untuk para pelaku dosa besar agar tidak masuk neraka.

f. Syafa'at untuk meringankan adzab dari orang yang seharusnya mendapatkan adzab yang keras, seperti syafa'at untuk pamannya Abu Thalib.

Syafa'at ini merupakan karunia dari Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai balasan atas dedikasi dan kesetiaan beliau dalam menyampaikan risalah Allah kepada umat manusia.

Syafa'at ini menjadi salah satu rahmat dan anugerah yang besar bagi umat Islam dan menjadi bukti keagungan beliau sebagai penutup para rasul.

8. Mizan atau Timbangan Amal

adalah salah satu keyakinan dalam agama Islam yang wajib diimani. Mizan merupakan timbangan yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amal perbuatan manusia.

Amal perbuatan tersebut akan ditimbang secara adil dan tepat, dan berdasarkan berat ringannya amal tersebut, seseorang akan mendapatkan balasan yang sesuai.

Timbangan Mizan ini bersifat hissi, artinya dapat dilihat dengan panca indra, sehingga manusia pada hari kiamat dapat melihat bagaimana amal perbuatan mereka ditimbang.

Mizan memiliki dua sisi timbangan dan bagian yang melintang untuk menimbang amal, buku catatan amal, atau sipelaku amal itu sendiri.

Meskipun ketiga-tiganya ditimbang, yang menjadi ukuran berat atau ringannya adalah amal perbuatan itu sendiri, bukan orang yang melakukan atau buku catatan tersebut.

Penting untuk diimani adanya Mizan ini, karena hal ini menegaskan keadilan Allah dalam memberikan balasan atas amal perbuatan manusia.

Setiap perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan akan dihitung dan diberikan balasan yang setimpal.

Dengan keimanan kepada Mizan, manusia diajak untuk selalu berbuat amal yang baik dan menjauhi perbuatan yang buruk, karena semua akan dihisab dan dibalas pada hari kiamat.

9. Shirath

adalah jembatan yang dipasang di atas neraka Jahannam dan menjadi bagian dari keyakinan dalam agama Islam.

Jembatan ini merupakan jalan yang menakutkan yang harus dilewati oleh semua manusia untuk menuju surga. Setiap orang akan melewatinya sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia.

Proses melewati shirath ini sangat beragam. Ada yang melaluinya dengan sangat cepat, secepat kilat, seperti angin, atau secepat lari kuda.

Sebaliknya, ada yang harus merangkak atau bahkan diseret sesuai dengan berat ringannya amal yang mereka lakukan.

Setelah melewati shirath, beberapa orang akan terlempar ke dalam neraka Jahannam, sementara mereka yang berhasil melewatinya dengan baik akan masuk surga.

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam akan menjadi orang pertama yang melewati shirath ini, diikuti oleh umatnya. Pada hari itu, hanya para rasul yang berbicara, dan mereka berdoa: "Ya Allah, selamatkan, selamatkan."

Shirath memiliki sifat-sifat yang menakutkan, seperti; lebih tajam dari pedang dan lebih halus dari rambut. Jembatan ini sangat licin dan tidak ada kaki yang dapat tetap berjalan di atasnya kecuali dengan izin Allah.

Keyakinan akan adanya shirath ini mengajarkan pentingnya beramal sholeh dan menjalani kehidupan yang taat kepada Allah, karena perjalanan melewati shirath akan sangat menentukan nasib seseorang di akhirat.

10. Qintharah

adalah tempat pemberhentian yang menjadi bagian dari keyakinan dalam agama Islam.

Setelah orang-orang mukmin melewati jembatan shirath dan berhasil selamat dari neraka, mereka akan dihentikan di Qintharah. Tempat ini berada di antara surga dan neraka.

Di Qintharah, para mukmin akan dihadapkan dengan permasalahan dan konflik yang terjadi di antara mereka selama kehidupan di dunia, seperti kezaliman-kezaliman atau perselisihan yang belum terselesaikan.

Pada saat ini, Allah akan mengadili dengan adil dan bijaksana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Orang-orang yang bersih dan suci dari dosa dan perselisihan akan diizinkan untuk melangkah menuju surga.

Keyakinan akan adanya Qintharah ini mengajarkan pentingnya berdamai dan mengakhiri konflik di dunia, karena hal itu dapat mempengaruhi keadaan seseorang di akhirat.

Selain itu, keyakinan ini juga menegaskan bahwa Allah adalah Mahaadil dan akan memastikan keadilan mutlak bagi setiap hamba-Nya.

11. Surga dan neraka

adalah dua tempat akhirat yang wajib diimani dalam agama Islam. Surga merupakan tempat mulia yang Allah sediakan bagi orang-orang yang bertaqwa pada hari kiamat.

Di dalamnya terdapat kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan oleh manusia, seperti sungai-sungai yang mengalir, kamar-kamar yang megah, istri-istri yang cantik, dan segala sesuatu yang diinginkan oleh jiwa dan mata.

Kenikmatan di surga tidak akan pernah habis dan akan kekal selamanya. Orang-orang mukmin di surga juga akan memiliki kehormatan melihat Tuhan mereka secara langsung.

Surga memiliki seratus tingkatan, dan tingkatan tertingginya adalah Firdaus, yang atapnya adalah arsy Allah. Surga Firdaus memiliki delapan pintu, dan tingkatan terendahnya adalah seperti dunia dan sepuluh kali lipatnya.

Surga merupakan hadiah dari Allah bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa selama di dunia.

Sementara itu, neraka adalah tempat adzab yang Allah sediakan bagi orang-orang kafir dan yang berbuat maksiat.

Orang-orang kafir yang mendapat adzab neraka akan mengalami siksaan yang sangat pedih dan menyiksa. Mereka akan kekal di dalam neraka tanpa akhir, tidak ada kesempatan untuk keluar dari sana. Makanan mereka di neraka adalah buah dari pohon Zaqqum, yang sangat pahit dan memiliki bau yang busuk. Minuman mereka adalah hamim, air panas yang mendidih dan sangat menyiksa.

Api neraka sangatlah dahsyat dan mengerikan, jauh melebihi panasnya api dunia. Api neraka memiliki tujuh puluh bagian, dan api dunia hanya merupakan salah satu bagian dari panasnya.

Api neraka Jahannam lebih panas enam puluh sembilan kali dari api dunia, di mana setiap bagiannya sama panasnya dengan api dunia atau bahkan lebih.

 

Neraka tidak akan pernah merasa bosan untuk membakar dan menyiksa orang-orang yang masuk ke dalamnya. Ia senantiasa menginginkan tambahan orang-orang yang berbuat dosa dan kafir untuk diadzab.

Neraka memiliki tujuh pintu, dan setiap pintunya memiliki bagian yang terpisah-pisah.

Semua ini adalah adzab yang ditetapkan Allah bagi orang-orang yang meninggalkan keimanan dan berbuat maksiat selama di dunia.

Keyakinan akan adanya neraka ini menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk menjauhi dosa dan berpegang teguh pada ajaran Islam.

Hal ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk berbuat kebajikan dan bertaqwa kepada Allah agar terhindar dari siksa neraka dan mendapatkan kenikmatan surga di akhirat.

 

----------

Referensi: Arkanul Iman Jamiah Islamiyah Al-Madinah Al-Munawarah

Sumampir, ketika langit memudar dari gelapnya, subuh merayap perlahan menyibak tirai malam.

Selasa, 27 Safar 1445H/12 September 2023

by: Panewu Tunggul Alam

----------

Posting Komentar

0 Komentar