KHUTBAH PERTAMA
إنَّ
الحمد لله، نحمدُه ونستعينُه ونستغفرُه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات
أعمالنا، مَنْ يهدِه اللهُ فلا مضلَّ له، ومَنْ يُضلِلْ فلا هاديَ له، وأشهدُ أن
لا إلهَ إلَّا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، وأشهدُ أنَّ محمدًا عبدُه ورسولُه، صلى
الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليمًا كثيرًا
﴿
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا
تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ﴾ [آل عمران: 102]، وقال تعالى: ﴿
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا
أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْخَاسِرُونَ ﴾ [المنافقون: 9]، أما بعدُ
Anak-anak kita
adalah nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan mereka adalah perhiasan
kehidupan dunia.
Mereka adalah
penolong, penyokong, dan bantuan bagi kita dalam kesulitan dan kesedihan, serta
ketenangan jiwa dan kebahagiaan ketika mereka istiqamah, dewasa, dan saleh.
Namun, mereka juga
bisa menjadi kesengsaraan, laknat, ujian, dan tanggung jawab yang berat, serta
kekhawatiran dan kesedihan siang dan malam, jika mereka menyimpang, menjauh
dari jalan yang lurus, bermaksiat kepada Tuhan mereka, mengikuti hawa nafsu,
dan tidak berbuat positif.
Ayyuhal Muslimun,
Allah telah memperingatkan orang-orang beriman tentang godaan harta dan
anak-anak, dan Dia memberitahukan bahwa di antara anak-anak dan istri mereka
mungkin ada yang menjadi musuh bagi mereka.
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ
فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ رَحِيمٌ * إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ
عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
"Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istrimu dan anak-anakmu ada
yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah terhadap mereka. Dan jika kamu
memaafkan, bersabar, dan mengampuni (kesalahan) mereka, maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya harta kamu dan anak-anakmu
hanyalah cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS. At-Taghabun: 14-15)
Maka anak-anak
menjadi musuh karena mereka mungkin menjauhkan orang beriman dari jalan
Tuhannya, mendorongnya ke arah hawa nafsu, dan bersandar pada dunia dan
kecintaan padanya.
Maksud dari
permusuhan ini adalah bahwa manusia lalai dari amal saleh karena anaknya, atau anaknya
membawanya pada kesalahan, atau terjerumus dalam dosa, dan ia memenuhi
permintaan mereka karena dorongan cinta kepadanya.
Anak-anak dapat
menjadi penyibuk dan pengalih dari mengingat Allah, dan mereka juga dapat
menjadi pendorong untuk meremehkan sunnah dan kewajiban.
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ
ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah harta dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Dan barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah
orang-orang yang merugi." (QS. Al-Munafiqun: 9)
Ya Ibadallah, betapa
banyak orang tua yang sibuk dengan anak-anaknya, sehingga mereka lalai dari
menunaikan kewajiban-kewajiban syariat; seperti salat, menyambung silaturahmi,
dan menuntut ilmu syariat.
Mereka bahkan
mungkin tidak memerintahkan anak-anaknya untuk menunaikan kewajiban-kewajiban
syariat; bahkan mungkin memudahkan anak-anaknya untuk mendapatkan apa yang
Allah haramkan.
Membenarkan untuk melakukan
perbuatan keji, memusuhi kerabat dan tetangga karena anak-anaknya, dan mungkin
menghasilkan uang dari yang haram demi membahagiakan anak-anak mereka.
Ini adalah salah
satu gambaran yang paling berbahaya bagi seseorang, bagi keluarga dan anak-anaknya.
نَفَعَنِي
اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِهَدْيِ نَبِيِّهِ وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ
لِي وَلَكُمْ، وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، مِنْ كُلِّ خَطِيئَةٍ
وَإِثْمٍ، فَاسْتَغْفِرُوهُ وَتُوبُوا إِلَيْهِ، إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ.
KHUTBAH KEDUA
الحمدُ
لِلَّهِ، خَلَقَ فَسَوَّى، وَقَدَّرَ فَهَدَى، وَصَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ عَلَى
نَبِيِّ الرَّحْمَةِ وَالْهُدَى، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اقْتَفَى
قال
الله تعالى: ﴿ وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا ﴾
[الفرقان: 74]، أما بعد
Mendidik anak-anak
dengan metode yang benar dan menurut jalan yang lurus bukanlah tugas yang
mudah, terutama di masa-masa penuh godaan seperti sekarang.
Diperlukan
bimbingan, nasihat, pengajaran, dan pengawasan yang dilakukan dengan kasih
sayang, kelembutan, dan kesabaran. Penting juga memberikan waktu yang cukup
untuk mendidik mereka.
Ya ‘Ibadallah,
sesungguhnya di antara kewajiban orang tua yang Allah dan Nabi perintahkan adalah
menjaga anak-anak dari api neraka.
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang Dia perintahkan
kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan kepada
mereka." (QS. At-Tahrim: 6)
Imam al-Tabari
menjelaskan ayat ini قُوا أَنْفُسَكُمْ (peliharalah dirimu)
dengan mengatakan,
"Yaitu, ajarkanlah kepada orang-orang yang Anda kenal apa yang dapat
melindungi mereka dari neraka Jahannam melalui ketaatan kepada Allah dan
mengikuti Rasul-Nya. Dan juga ajarkanlah kepada diri Anda sendiri cara
memperkuat diri dengan melakukan ketaatan."
Ya ‘Ibadallah, marilah
kita bertakwa kepada Allah dalam mendidik anak-anak kita. Marilah kita berbuat
baik kepada mereka sesuai dengan perintah Allah.
Marilah kita
bersikap adil dalam mencintai mereka. Marilah kita mengutamakan cinta kepada Allah
dan kewajiban-kewajiban-Nya daripada cinta kepada mereka dan
kewajiban-kewajiban mereka.
Marilah kita
mengerahkan kebijaksanaan dalam perilaku kita terhadap mereka, bersama mereka,
dan dalam hal-hal yang berkaitan dengan mereka.
﴿ إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴾ [الأحزاب: 56]، اللهم صلِّ
وسلِّم على محمد، وعلى آل محمد، كما صليتَ على إبراهيم، وعلى آل إبراهيم
اللَّهُمَّ
أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَأَعِلِ بِفَضْلِكَ كَلِمَةَ اَلْحَقِّ
وَالدِّينِ، اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا
وَوُلَاةَ أُمُورِنَا، وَأَيِّدْ بِالْحَقِّ إِمَامَنَا، وَوَلِيَ أَمْرَنَا
خَادِمَ اَلْحَرَمَيْنِ اَلشَّرِيفَيْنِ،
اَللَّهُمَّ
وَفِّقِهْ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَخُذْ بِنَاصِيَتِهِ لِلْبِرِّ وَالتَّقْوَى،
اَللَّهُمَّ وَفِّقِهُ وَوَلِّي عَهْدَهُ إلَى مَا فِيهِ صَلَاحُ الْبِلَادِ
وَالْعِبَادِ، وَإِلَى مَا فِيهِ الْخَيْرُ لِلْإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِينَ،
اللَّهُمَّ
اُرْزُقْهُمَا الْبِطَانَةَ الصَّالِحَةَ، يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، يَا ذَا
الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطُّولِ وَالْإِنْعَامِ، اللَّهُمَّ أَصْلِحْ
أَحْوَالِ الْمُسْلِمِينَ فِي كُلِّ مَكَان، وَاحْقِنْ دِمَاءَهُمْ، يَا حَيُّ يَا
قَيُّومُ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ
احْفَظْ عَلَى هَذِهِ اَلْبِلَادِ عَقِيدَتَهَا، وَأَمْنَهَا، وَرَخَاءَهَا
وَاسْتِقْرَارَهَا، وَسَائِرِ بِلَادِ اَلْمُسْلِمِينَ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا
دَائِمًا حَائِزَةً لِلْخَيْرَاتِ وَالْبَرَكَاتِ، سَالِمَةً مِنْ الشُّرُورِ
وَالْآفَاتِ،
اللَّهُمَّ
اصْرِفْ عَنَّا شَرَّ الْأَشْرَارِ، وَكَيْدَ الْفُجَّارِ، وَشَرَّ طَوَارِقِ
اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، رُدْ عَنَّا كَيْدِ الْكَائِدِينَ، وَعُدْوَانِ
الْمُعْتَدِينَ، وَمَكْرِ الْمَاكِرِينَ، وَحِقْدُ الْحَاقِدِينَ، وَحَسَدِ
الْحَاسِدِينَ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
اللَّهُمَّ
أَبْرِمْ لِأُمَّةِ الْإِسْلَامِ أَمْرًا رَشْدًا، يَعِزُّ فِيهِ أَهْلُ
طَاعَتِكَ، وَيُهْدَى فِيهِ أَهْلُ مَعْصِيَتِك، وَيُؤْمَرُ فِيهِ بِالْمَعْرُوفِ،
وَيُنْهَى فِيهِ عَنْ الْمُنْكَرِ، يَا سَمِيعَ الدُّعَاءِ
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ،
وَأَلْفَ ذَاتٍ بَيْنِهِمْ، وَأَصْلِحْ قُلُوبَهُمْ وَأَعْمَالَهُمْ،
وَاجْمَعْهُمْ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ عَلَى الْعَطَاءِ وَالسُّنَّةِ، يَا ذَا
الْعَطَاءِ وَالْفَضْلِ وَالْمِنَّةِ
اَللَّهُمَّ
اُنْصُرْ جُنُودَنَا، وَرِجَالَ أَمْنِنَا اَلْمُرَابِطِينَ عَلَى ثُغُورِنَا
وَحُدُودِنَا، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ شُهَدَاءَهُمْ، اَللَّهُمَّ اشْفِ
مَرْضَاهُمْ، وَعَافِ جَرْحَاهُمْ، وَرُدَّهُمْ سَالِمِينَ غَانِمِينَ
﴿ رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
﴾ [البقرة: 201]، ﴿ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
﴾ [البقرة: 127]، ﴿ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ ﴾
[البقرة: 128]
وَاغْفِرْ
لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَوَالِدَيْهِمْ، وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ
سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ * وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ *
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
----------
Sumampir, Sabtu 29 Rabiul Awal 1445 H/14 Oktober 2023 M
Diterjemahkan oleh Panewu Tunggul Alam
dari khutbah
عدنان بن سلمان الدريويش
----------
Sumber:
https://www.alukah.net/sharia/1067/165241/%d8%ae%d8%b7%d8%a8%d8%a9-%d8%a7%d9%84%d8%ad%d8%b0%d8%b1-%d9%85%d9%86-%d9%81%d8%aa%d9%86%d8%a9-%d8%a7%d9%84%d9%88%d9%84%d8%af/
0 Komentar