Menambatkan Asa pada Yang Mahamampu

 


Menambatkan Asa pada Yang Mahamampu

Kehidupan adalah perjalanan yang penuh dengan ujian, tantangan, dan perubahan yang tidak terduga.

Dalam setiap prahara ini, kita seringkali menemukan diri kita merenung, menarik nafas dalam-dalam, dan berdoa agar segala asa kita terkabul.

Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan kompleksitas, ketidakpastian, dan kesulitan. Namun, dalam kegelapan kesulitan, keimanan adalah cahaya yang terus membimbing kita.

 

Keimanan dalam Praktik Sehari-hari

Keimanan adalah dasar utama yang memungkinkan kita untuk menghadapi segala perihal di sekitar kita, yang seringkali menyalakan sinyal kesulitan.

Ketika segala sesuatu tampak sulit atau mustahil, iman adalah apa yang membuat kita tetap berdiri tegar.

Ini adalah keyakinan bahwa Allah, Dzat Yang Maha Kuasa, akan memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan yang kita hadapi.

Dalam Islam, iman adalah inti dari hubungan seseorang dengan Allah. Ayat suci Al-Quran mengajarkan kita untuk selalu bertawakal kepada-Nya dan percaya bahwa Dia adalah Dzat yang Mahamampu mengabulkan setiap pintamu.

Dalam surat Al-Baqarah, ayat 286, Allah berfirman, "Allah tidak memikulkan kepada seseorang kecuali menurut kadar kemampuannya."

 

Melangitkan Pinta dan Berdoa

Dalam setiap langkah hidup kita, kita tidak boleh lupa untuk melangitkan pinta dan berdoa.

Doa adalah bentuk komunikasi pribadi kita dengan Allah. Ini adalah saat kita bisa berbicara langsung dengan-Nya, menyampaikan perasaan, keinginan, dan keraguan kita.

Doa adalah cara kita untuk mengungkapkan asa kita kepada-Nya.

Ketika kita berdoa, kita seharusnya tidak hanya meminta hal-hal duniawi yang kita inginkan, tetapi juga memohon petunjuk, kebijaksanaan, dan kekuatan untuk menghadapi rintangan.

Doa adalah momen introspeksi di mana kita dapat merenung tentang tujuan hidup kita dan apa yang sebenarnya penting bagi kita.

Ketika kita berdoa dalam saat-saat sulit, kita memberi tahu Allah bahwa kita mengandalkan-Nya.

Kita menyadari bahwa kita hanyalah makhluk yang lemah dan Dia adalah Sang Pencipta yang Mahamampu.

Doa adalah ungkapan kerendahan hati kita dan pengakuan bahwa kita tidak dapat mengatasi segala sesuatu tanpa pertolongan-Nya.

 

Menghadapi Kesulitan dengan Teguh

Ketika kita menghadapi kesulitan, iman adalah apa yang membuat kita tegar.

Iman adalah keyakinan bahwa meskipun segala sesuatu di sekitar kita mungkin tidak terlihat seperti yang kita inginkan, Allah memiliki rencana yang lebih baik untuk kita.

Ini adalah keyakinan bahwa setiap ujian yang Dia berikan adalah kesempatan untuk pertumbuhan, pembelajaran, dan kedekatan dengan-Nya.

Sejarah agama Islam penuh dengan contoh-contoh orang-orang yang menjalani ujian dan kesulitan dengan teguhnya.

Nabi Ibrahim, misalnya, diuji dengan perintah untuk menyembelih putranya sendiri, namun imannya tidak pernah goyah.

Ia tahu bahwa Allah adalah Sang Pengatur segala sesuatu dan bahwa Dia akan memberikan jalan keluar.

 

Bertindak dengan Keyakinan

Selain berdoa, salah satu aspek penting dari keimanan adalah tawakal.

Tawakal adalah sikap percaya sepenuhnya kepada Allah dan bertindak dengan keyakinan bahwa Dia akan mengarahkan langkah-langkah kita.

Ini bukan berarti kita hanya duduk diam dan menunggu keajaiban terjadi, tetapi lebih kepada melakukan yang terbaik yang kita bisa, sambil percaya bahwa hasil akhirnya ada di tangan Allah.

Dalam banyak kasus, ketika kita bertindak dengan tawakal, kita akan menemukan bahwa segala sesuatu berjalan lebih baik daripada yang kita rencanakan.

Ini adalah cara Allah menunjukkan kepada kita bahwa Dia mendengar doa kita dan bahwa Dia adalah Dzat yang Mahamampu.

Tawakal membantu kita melepaskan kecemasan dan kekhawatiran, karena kita tahu bahwa kita tidak sendirian dalam perjalanan ini.

 

Kesimpulan:
Menambatkan Iman pada Yang Mahamampu

Dalam setiap prahara kehidupan, kita harus mengingatkan diri kita sendiri bahwa kita menambatkan iman pada Dzat yang Mahamampu.

Allah adalah Sang Pencipta, Sang Pemberi, dan Sang Pengatur.

Iman adalah apa yang memungkinkan kita untuk menjalani hidup dengan penuh ketenangan dan keyakinan, meskipun segala sesuatu di sekitar kita mungkin sulit atau mustahil.

Kita harus terus melangitkan pinta dalam doa dan bertawakal saat menghadapi kesulitan.

Kita tidak boleh lupa bahwa Allah adalah Dzat yang Mahamampu mengabulkan setiap pintamu.

Keimanan adalah cahaya yang akan membimbing kita melalui kegelapan kehidupan, membawa kita menuju jalan keluar dan kebahagiaan yang lebih besar.

Jadi, pada setiap saat-saat sulit, mari kita ingatkan diri kita sendiri akan kekuatan iman kita.

Dengan iman yang kuat, kita dapat menghadapi segala kemustahilan dengan tekad dan keyakinan bahwa Allah adalah Dzat yang Mahamampu, siap memberikan jalan keluar bagi kita. Percayalah….!

 

-----

Sumampir, pagi yang cerah menyinari wajah kita dengan harapan.

Jum’at, 23 Safar 1445H/8 September 2023

by: Panewu Tunggul Alam

 -----

 

Posting Komentar

0 Komentar