Sangat disayangkan bahwa beberapa
perempuan tidak memahami makna bulan puasa, kecuali hanya sebagai menahan lapar
dan dahaga. Kemudian, mereka melakukan beberapa kesalahan yang harus dihindari
dan dijauhi. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:
Kesalahan Pertama: Menyibukkan Diri dengan Persiapan Makanan
Berlebihan
Banyak perempuan menghabiskan
waktu siang hari mereka di bulan Ramadhan untuk menyiapkan makanan. Mereka
berkreasi dengan berbagai hidangan, menu, dan minuman, sehingga menghabiskan
sebagian besar waktunya di dapur. Hal ini menyebabkan mereka tidak memiliki
waktu untuk berzikir, beribadah, atau membaca Al-Qur'an hingga waktu Maghrib
tiba.
Sebagai seorang muslimah, penting
untuk menjaga waktu di bulan Ramadhan yang mulia ini. Hendaknya berhemat dalam
hal makanan dan minuman. Cukuplah dengan menyiapkan hidangan yang seperlunya saja.
Kesalahan Kedua: Menyibukkan Diri dengan Aktivitas yang Tidak
Bermanfaat di Malam Hari
Banyak perempuan menghabiskan
waktu malam mereka di bulan Ramadhan dengan saling mengobrol dengan temannya. Obrolan
ini dapat berlangsung hingga larut malam. Selain itu, mereka juga terjebak
dalam menonton berbagai program dan tayangan televisi, menghabiskan sebagian
besar waktu malamnya untuk hal tersebut. Sebagai seorang muslimah, alangkah
baiknya untuk menghidupkan malam Ramadhan dengan beribadah kepada Allah, seperti
zikir, mencari ilmu, dan membaca Al-Qur'an.
Kesalahan Ketiga: Keluar ke Masjid dengan Pakaian dan Parfum
Berlebihan
Beberapa perempuan keluar ke
masjid untuk salat Isya dan Tarawih dengan mengenakan pakaian yang berlebihan
dan menggunakan parfum yang menyengat. Hal ini dapat menimbulkan fitnah dan
dosa. Nabi bersabda,
أَيُّما
امْرَأَةٍ أصابَتْ بَخُورًا فلا تَشْهَدْ معنا العِشاءَ الآخِرَةَ
“Wanita yang memakai mewangian
maka janganlah sekali-kali ia shalat Isya yang akhir (larut malam) bersama
kami.” (HR. Muslim: 444)
Nabi juga bersabda,
أيُّما
امرأةٍ استعطَرَت فمرَّت علَى قومٍ ليجِدوا من ريحِها ؛ فَهيَ زانيةٌ
“Wanita
yang mengenakan wewangian lalu melewati suatu kaum agar mereka dapat mencium
baunya, maka wanita itu adalah pezina.” (Hasan, HR. An-Nasai: 5141)
Dalam hadis
ini, Rasulullah menjelaskan bahwa perempuan yang memakai parfum dan keluar
rumah dengan tujuan menarik perhatian laki-laki dianggap sebagai pezina.
Pezina
yang dimaksud di sini adalah perempuan yang berpotensi terjerumus ke dalam zina
atau sengaja membuka peluang untuk terjadinya zina.
Hal
ini dikarenakan perempuan tersebut telah membuat laki-laki tergoda untuk
melihatnya dengan pandangan yang haram, yang mana hal tersebut termasuk zina
mata. Zina mata ini dikhawatirkan dapat berkembang menjadi zina yang
sesungguhnya.
Sebagai seorang muslimah, hendaknya keluar ke masjid dengan pakaian yang sederhana dan sopan. Hindari memakai parfum yang menyengat dan berdandan berlebihan. Tujuan utama pergi ke masjid adalah untuk beribadah kepada Allah, bukan untuk menarik perhatian.Boleh memakai parfum, namun tidak berbau yang menyengat.
Kesalahan Keempat: Meninggalkan Ibadah Saat Haid dan Nifas
Beberapa perempuan beranggapan bahwa saat haid dan nifas,
mereka bebas dari semua jenis ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah.
Anggapan ini salah dan perlu diluruskan.
Meskipun terdapat beberapa ibadah
yang tidak dapat dilakukan saat haid dan nifas, seperti salat dan puasa, masih
banyak amalan lain yang bisa dilakukan. Seperti, berzikir, istighfar, membaca
buku yang bermanfaat, bahkan diperbolehkan membaca Al-Qur’an tanpa menyentuhnya
menurut pendapat yang kuat.
Dan perlu diketahui, bahwa wanita
haid dan nifas juga punya kesempatan untuk meraih malam lailatul qadar, sebab
lailatul qadar bukan berkaitan dengan tempat, bukan hanya bagi mereka yang
berada di masjid saja. Namun lailatul qadar berkaitan dengan waktu, mulai dari
tenggelamnya matahari sampai terbitnya fajar. Bukan hanya pada sepertiga malam
terakhir saja. Ini bisa diraih di manapun, baik di masjid, di rumah, di rumah
sakit, dan di tempat manapun. Serta bisa diraih siapa saja, laki-laki maupun
perempuan, baik dalam keadaan suci, haid, dan nifas. Asalkan malam tersebut ia
gunakan untuk beribadah.
Jadi, masa ini bisa menjadi kesempatan untuk
meningkatkan kualitas ibadah dengan cara yang berbeda.
Kesalahan Kelima: Sibuk Mempersiapkan
Hari Raya di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan
Banyak orang, terutama perempuan, disibukkan dengan persiapan
Lebaran di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Mereka sibuk berbelanja pakaian
baru, mendekorasi rumah, dan menyiapkan hidangan Lebaran.
Hal ini bertentangan dengan
sunnah Nabi Muhammad. Beliau justru lebih giat beribadah di sepuluh hari
terakhir Ramadhan dibandingkan hari-hari lainnya.
Kesalahan Keenam: Meninggalkan Puasa Karena Belum Mandi Junub
Terkadang, seorang perempuan mendapati dirinya suci dari haid
atau nifas sesaat sebelum fajar. Karena keterbatasan waktu, dia tidak sempat
mandi junub dan kemudian memutuskan untuk tidak berpuasa dengan alasan belum
mandi. Persepsi ini tidak benar. Puasa tetap sah, walaupun mandi junub setelah
azan Subuh.
Hal ini pernah terjadi pada diri Rasulullah, sebagaimana yang
diceritakan oleh Aisyah dan Ummu Salamah,
أنَّ
رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان يُدرِكُه الفجرُ وهو جُنبٌ مِن أهلِه
ثمَّ يغتسِلُ ويصومُ
“Bahwasanya Rasulullah
mendapati fajar sedangkan Beliau dalam keadaan junub setelah berhubungan dengan
istrinya, kemudian Beliau mandi dan berpuasa.” (HR. Bukhari: 1925)
Kesalahan Ketujuh: Mencegah Anak Perempuan yang Sudah Baligh
Berpuasa
Terkadang, orang tua melarang anak perempuan mereka berpuasa
dengan alasan kasihan. Padahal, anak perempuan tersebut mungkin sudah baligh
dan wajib berpuasa.
--------
Oleh: Panewu Tunggul Alam, Lc., M.A.
Diselesaikan menjelang Dzuhur, Sabtu 12 Ramadhan 1445 H/23
Maret 2024 M
0 Komentar