Wahai jiwa yang letih, tenanglah...
Dekaplah erat cita-citamu, betapa pun rasa penat ini mendera.
Jangan biarkan lelah menyulutmu menyerah,
Sebab tiada yang berhasil meraih asa tanpa mengecap pahit-getirnya perjuangan.
Ingatlah, setiap helaan napas yang terasa berat,
Setiap tetes keringat yang menetes,
Adalah tanda bahwa engkau tengah berjuang,
Menelusuri jalan menuju impian yang diukir oleh-Nya.
Di balik letih yang kau rasa,
Tersimpan kekuatan yang belum engkau sadari.
Dalam setiap langkah yang terasa berat,
Tersimpan hikmah yang kelak akan membuatmu tegak.
Wahai jiwa yang letih, jangan menyerah...
Sebab Sang Pencipta tak pernah sekalipun membebanimu,
Melampaui batas kemampuanmu.
Dia tahu, betapa mulia cita-cita yang engkau peluk,
Dan Dia akan membimbingmu meraihnya.
Maka, peluklah erat impianmu, wahai jiwa yang letih...
Biarkan letih ini menjadi saksi akan keteguhanmu,
Ketika engkau mencapai puncak yang selama ini kau damba.
Sebab, tiada yang berhasil meraih asa,
Tanpa mengecap pahit-getirnya perjuangan.
Teruslah melangkah, wahai jiwa yang letih...
Sebab di ujung jalan, kebahagiaan abadi telah menanti.
Jangan biarkan letih membuatmu menyerah,
Sebab Sang Pencipta telah menjanjikan,
Bahwa di balik setiap kesulitan, pasti ada kemudahan.
_______
Sumampir, Kesunyian malam, memeluk jiwa yang resah.
Selasa, 14 Dzulqa'dah 1445 H/21 Mei 2024 M.
Oleh: Panewu Tunggul Alam.
0 Komentar